April 04, 2023

Kenali Ciri-Ciri Deterjen Ramah Lingkungan Berikut Ini

Kesadaran untuk menjaga lingkungan terus meningkat beberapa tahun terakhir. Tidak hanya menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, tapi mengurangi limbah air juga sudah menjadi tanggung jawab bersama.

Salah satu limbah air bersumber dari penggunaan deterjen rumah tangga. Sebagai solusi, penggunaan deterjen ramah lingkungan menjadi alternatif yang tepat. Untuk Moms yang ingin beralih ke deterjen yang ramah lingkungan, yuk, simak beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih deterjen ramah lingkungan.

Deterjen ramah lingkungan cenderung minim busa

Busa pada deterjen umumnya berasal dari zat ammonium lauryl sulfate yang bisa menghasilkan busa yang banyak. Padahal, busa yang banyak tidak ada hubungannya dengan efektivitas kebersihan pakaian. Justru, busa yang berlebihan ini malah bisa mencemari saluran air dengan mengurangi pasokan oksigen pada mikroorganisme di dalam air.

Oleh karena itu, deterjen ramah lingkungan biasanya diformulasikan khusus yang menghasilkan busa minim namun tetap efektif membersihkan pakaian agar lebih ramah lingkungan. 

Minim busa = hemat air

Deterjen yang minim busa tentunya memudahkan kita untuk membilas. Kemudahan untuk membilas ini juga berpengaruh pada jumlah air yang digunakan.

Semakin sedikit busa yang dihasilkan, semakin mudah kita membilas pakaian tersebut dari busa dan sisa residu. Nah, kemudahan membersihkan sisa busa ini bisa membantu Moms untuk melakukan penghematan air. Menggunakan deterjen ramah lingkungan cukup menguntungkan, ‘kan?

Memiliki kandungan parfum yang rendah

Ciri deterjen ramah lingkungan lainnya adalah dari kandungan parfum yang digunakan. Parfum yang digunakan untuk membuat pakaian harum biasanya mengandung bahan kimia yang keras, sedangkan deterjen ramah lingkungan biasanya memiliki kandungan biodegradable yang lebih rendah yang aman untuk lingkungan.

Baca Juga: Cara Memilih Deterjen untuk Kulit Sensitif

Aman untuk kulit

Jika Moms menggunakan deterjen yang lembut dan tidak panas di tangan, maka hal tersebut merupakan salah satu penanda deterjen ramah lingkungan. Deterjen yang panas di tangan biasanya memiliki kandungan kimia yang tinggi yang bisa menyebabkan ruam, gatal, perih bahkan iritasi.

Selain itu, deterjen tersebut juga bisa mencemari lingkungan. Berbeda halnya dengan deterjen ramah lingkungan yang lembut dan tidak panas di kulit karena diformulasikan dengan bahan-bahan alami yang aman untuk lingkungan dan juga aman di tangan serta di kulit. 

Rendah atau bebas fosfat

Fosfat adalah bahan pembentuk yang meningkatkan efisiensi mencuci dari surfaktan. Peningkatan efisiensi ini dilakukan dengan cara menonaktifkan mineral yang dapat mengurangi oksigen dan pertumbuhan algae. Biasanya, ciri-ciri deterjen ramah lingkungan ini memiliki kandungan fosfat yang rendah atau bahkan bebas fosfat.

Menggunakan kemasan yang efektif

Ciri lain dari deterjen yang ramah lingkungan penggunaan kemasan yang efektif. Tidak hanya sisa deterjen saja yang bisa mencemari lingkungan, tapi sisa sampah deterjen tersebut juga bisa menjadi permasalahan tersendiri.

Biasanya, merk deterjen ramah lingkungan akan menggunakan kemasan yang efektif yang aman untuk lingkungan. Tidak hanya dari bahan kemasannya saja, ukurannya pun juga biasanya cenderung efektif, tidak terlalu besar dari yang dibutuhkan.

Sebagai kontribusi untuk menjaga lingkungan, yuk mulai sekarang beralih ke deterjen ramah lingkungan yang tentunya aman untuk diri dan juga lingkungan sekitar. Tidak hanya untuk masa sekarang, tapi menjaga lingkungan akan berpengaruh pada masa depan.

Share
Related articles